Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Rakeyan Santang yang selanjutnya disebut STIT Rakeyan Santang dirintis pendiriannya dimulai sejak Tanggal 13 Agustus 2016, dan secara resmi berdiri pada tanggal 16 Juni 2017 melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI No. 3365 Tahun 2017 tentang Izin Pendirian STIT Rakeyan Santang di Kabupaten Karawang Propinsi Jawa Barat yang Diselenggarakan oleh Yayasan Al-Fath Cikampek, dengan menyelenggarakan 2 (dua) Program Pendidikan Sarjana dengan Program Studi: Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
Pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Rakeyan Santang didorong oleh semangat menjalankan wasiat orangtuanya untuk memberikan kontribusi ilmu pengetahuan yang lebih luas pada pengembangan umat pada umumnya khususnya umat Islam, salah satunya adalah perguruan tinggi, walaupun berbagai tantangan dari dalam, alhamdulillah Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Rakeyan Santang tetap berdiri. Dengan semangat itu diharapkan Islam sebagai Rahmatan Lil 'Alamin bisa tertampilkan lewat karya-karya dan prestasi-prestasi para lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Rakeyan Santang.
Menurut catatan sejarah, pada awal abad ke-16 di Tatar Sunda terdapat sebuah kerajaan besar, yaitu Kerajaan Sunda Pajajaran, yang berpusat di daerah barat (Bogor sekarang). Kerajaan Pajajaran sangat terkenal ketika berada di bawah pemerintahan Sri Baduga Prabu Siliwangi. Sri Baduga Prabu Siliwangi adalah seorang raja yang sangat bijaksana, gagah perkasa, dan sangat teguh memegang keyakinan yang diwarisi dari para leluhurnya. Kerajaan Pajajaran pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi gemah ripah loh jinawi, tanahnya subur, rakyatnya hidup tentram, damai dan makmur.
Ketika itu Kerajaan Sunda dibagi dua bagian: sebelah timur Sungai Citarum masuk ke wilayah Kerajaan Galuh di bawah raja Prabu Dewaniskala, ayah dari Prabu Siliwangi; sebelah barat Sungai Citarum masuk ke dalam wilayah Kerajaan Sunda di bawah pemerintahan Prabu Susuktunggal, paman Prabu Siliwangi. Pada akhir abad ke-16, kedua kerajaan itu oleh Prabu Siliwangi dipersatukan menjadi Kerajaan Sunda Pajajaran, dan ibukotanya dipindahkan ke daerah Bogor sekarang.
Perkawinan Prabu Siliwangi dengan Nyi Mas Subanglarang, seorang putri dari lngkungan keluarga pesantren di daerah Karawang sehingga dapat dikatakan bahwa Prabu Siliwangi beragama Islam. Dari pernikahannya dengan Subanglarang, Prabu Siliwangi memiliki 3 orang anak, yang paling besar bernaman Raden Walangsungsang, anak kedua seorang perempuan bernama Nyi Mas Rarasantang, yang bungsu bernama Raden Sagara … Gagak Lumayung yang kemudian lebih dikenal dengan nama Keyan Santang.
Anak ketiga dari Prabu Siliwangi adalah Keyan Santang. Julukan Keyan adalah singkatan dari Rakeyan, yang menandakan bahwa dia adalah anak raja.
inilah mengapa Nama Rakeyan Santang ini menjadi nama yang di gunakan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) yang di dirikan oleh Yayasan Al Fath Cikampek. Nama Rakeyan mempunyai artinya lain adalah murid yang terus belajar sehingga menjadi Prabu Keyan Santang begitu juga dengan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Rakeyan Santang kedepan akan menjadi Istitut Agama Islam Rakeyan Santang yang dapat membanggakan Kabupaten Karawang.
Easiest Website Builder